Pasti
Anda merasa asing dengan istilah Data
Mining. Bahkan lulusan jurusan IT pun tidak semua paham apa itu data mining. Padahal sesungguhnya data mining sudah banyak diterapkan di
kehidupan masyarakat.
Data mining adalah proses mengeksplorasi
informasi bermanfaat lain yang tidak didapatkan dari sebuah database besar
apabila dilakukan secara manual. Proses data mining umumnya menggunakan teknik
matematika, statistik, kecerdasan buatan dan machine learning. Kehadiran data mining dilatarbelakangi oleh banyak
masalah ledakan data yang dialami sebuah organisasi karena mengumpulkan data
yang bertahun-tahun lamanya.
Banyak
sekali berbagai bidang yang dapat diterapkan konsep data mining ini. Ambil salah satu contoh yaitu dalam sebuah bisnis.
Sebuah bisnis memiliki costumer yang
menjadi kunci kesuksesan mereka. Pelaku bisnis haru dapat membaca target pasar
dan perilaku konsumen. Dengan menggunakan dana
mining, pelaku bisnis dapat melakukan clustering
tipe-tipe pembeli dan mengidentifikasi sekaligus mengklasifikasi tiap
pembeli sesuai karakteristik penghasilan atau produk yang disukai.
Selain
itu, dengan konsep data mining ini,
dapat melihat pola beli pemakai dari waktu ke waktu. Seperti contoh, setiap
awal bulan pembeli di Alfamidi cenderung membeli beras dan gula. Data mining
ini sampai dapat menilai loyalitas costumer.
Dalam
bidang manajemen bisnis sebuah perusahaan, dapat digunakan untuk analisa
perusahaan dan manajemen resiko. Seperti contoh dalam kegiatan perencanaan
keuangan dan evaluasi asset, perencanaan sumber daya, dll.
Contoh
lainnya adalah di bidang asuransi, Australian Health Insurance Commision
menggunakan data mining untuk
mengidentifikasi layanan kesehatan yang tidak perlu dilakukan peserta asuransi
tetapi tetap dilakukan. Hal ini dapat menghemat pengeluaran perusahaan asuransi
tersebut.
Banyak
sekali manfaat data mining ini, sayangnya
masih banyak instansi atau organisasi yang belum paham apa itu data mining. Untuk kedepannya,
diharapkan Indonesia dapat menerapkan konsep data mining ini.