CHAPTER 10: SYSTEM IMPLEMENTATION
Author: Frederick Gallegos, Sandra Senft, Daniel P. Manson, Carol Gonzales
Reviewer : Ersa Alfathona
Kelas: 4KA01
NPM: 12116380
Tujuan
dari implementasi proses sistem adalah untuk memverifikasi sebuah solusi sesuai
dengan tujuan tertetu. Mengimplementasi sistem mencakup konfigurasi sistem,
pengujian fungsionalitas, convert data,
pembekalan terhadap pengguna, dan mempersiapkan untuk proses mendukung proses
produksi.
Istilah implementasi todak hanya
mencakup proses implementasi sistem itu sendiri, namun juga harus menjamin
bahwa implementasi tersebut sesuai dengan tujuan dari implementasi, cara kerja,
dan prosedur dalam proses produksi. Untuk menjamin sebuh implementasi sistem
terkontrol dengan baik, berikut adalah beberapa pengendalian yang sebaiknya
dikerjakan dalam proses implementasi sistem:
-
Pendekatan terhadap implementasi
Pendekatan terhadap implementasi seharusnya
dikomentasi untuk menuntun tim implementasi dan pengguna dalam proses
implementasi. Strategi ini membahas tentang jadwal implementasi, sumber daya
yang dibutuhkan, peran anggota tim, dan tanggung jawab tim terhadap
implementasi.
-
Pengujian sistem
Strategi pengujian sistem harus dikembangkan untuk
menyelenggarakan tes individual, peran anggota, tes terhadap lingkungan, report
dan melacak penyelesaian program.
-
Proses dan prosedur untuk pengguna
Referensi pengguna akan material dan prosedur harus
dimasukkan sebagai bagian dari pengembangan dan maintenance dari berbagai aplikasi.
-
Manajemen report dan control
Pengembangan dari report manajemen dan asosiasi kontrol mereka perlu di masukkan ke
dalam batasan dari implementasi sistem. Report
tersebut harus berintegrasi dengan kebutuhan bisnis. Report harus relevan untuk mengukur keefektifan dan efesiensi dari report pengembangan tersebut.
-
Manajemen masalah / reporting
Tidak peduli seberapa baik sistem yang dinilai,
pasti selalu ada masalah-masalah setelah proses implementasi. Maka, dibutuhkan
cara untuk pengguna dapat melaporkan masalah sistem tersebut kepada programmer,
dan hal laporan tersebut membantu programmer untuk berkomunikasi kepada
pelanggan saat masalah tersebut sudah diselesaikan.
-
User-acceptance
testing
User Acceptence
Testing adalah kunci dari kontrol aplikasi. UAT ini
memastikan bahwa aplikasi memenuhi ekspetasi fungsional yang sudah diisi oleh
user agar sesuai dengan usability kriteria,
dan kepuasan pengguna. Acceptence Testing
meminimalisir resiko saat suatu aplikasi membuat interupsi bisnis.
-
Help
desk dan training pendukung produksi dan kematangan
Help dest dan
proses pendukung produksi memastikan bahwa segala masalah yang dialami oleh
pengguna dapat diselesaikan secara tepat dalam kurun waktu yang sesuai.
-
Konversi data dan proses koreksi data
Walaupun sebuah proses terbilang baru, infirmasi
yang sudah ada pun tetap harus dikonversi kepada sistem yang baru. Konversi ini
adalah proses dimana informasi dimasukkan secara manual ataupun ditransfer
menggunakan program dari sistem yang lama ke sistem yang baru.
-
Prosedur operasional dan kematangannya
Dokumentasi sistem memastikan dan memantau proses
perawatan sistem dan komponennya dan mengurangi terjadinya eror yang sama.
Dokumentasi harus berdasarkan kepada standar yang berlaku dan terdiri dari
deskripsi dari prosedur, intruksi personnel, flowcharts, data flow diagrams,
display atau report layouts.
-
Keamanan
Saat
sistem baru dikembangkan, kontrol akses keamanan pun perlu dikembangkan pula
agar sesuai dengan sistem baru. Kalau perlu, proses keamanan, prosedur, dan
kontrol yang sudah ada perlu di review ulang. Tujuan dari aplikasi keamanan ini
adalah untuk meningkatkan keamanan informasi dari modifikasi yang tidak
diharapkan, dan akibat dari kehilangan data. Implementasi kontrol yang baik
meminimalisasi permasalahan produksi seperti system bugs, permasalahan performa, ekspetasi yang keliru.
Jadi, tujuan dari proses
implementasi sistem adalah untuk verifikasi saat sebuah solusi sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai. Peran dari auditor dalam impementasi sistem ini
adalah untuk memastikan bahwa resiko dapat di identifikasi dengan kontrol yang
sesuai. Di dalam beberapa organisasi, auditor adalah anggota dari tim
implementasi dan berpartisipasi seperti anggota tim yang lainnya.
Jika organisasi tidak punya sumber
daya untuk mengikut sertakan selama
proses implementasi, maka tidak ada jaminan bahwa kontrol yang sudah dibuat
diimplementasikan secara penuh atau semua resiko teratasi.